About

RINGKASAN MATERI IPS TEMA 7 (PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN) KELAS 5 SD/MI

IPS TEMA 7 PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN KELAS 5 SD/MI

Berikut ringkasan materi IPS tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) kelas 5 SD/MI
Sejarah Masuknya Bangsa Eropa di Indonesia
Faktor utama kedatangan bangsa Eropa di Indonesia
a. Direbutnya Konstantinopel (Turki) ke tangan kesultanan Turki Ottoman pada tahun 1453. akibatnya bangsa-bangsa eropa dilarang berdagang di Konstantinopel.
b. Penemuan teknologi pelayaran, seperti ditemukannya kompas.
c. Semangat semboyan 3G (Gold, Glory, Gospel).
Kekayaan (Gold), kekayaan yang mereka cari yaitu rempah-rempah (salah satunya cengkih) karena harga rempah-rempah semahal emas.
Kejayaan (Glory), negara yang banyak tanah jajahannya termasuk negara yang jaya.
Menyebarkan Agama (Gospel), mereka menyebarkan agama kepada penduduk daerah yang dikuasainya.


Bangsa Eropa yang pertama kali melakukan pejajahan adalah Portugis. Portugis masuk ke Indonesia pada tahun 1512 di pimpin oleh Alfonso de Albuquerqu. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.


Masa Penjajahan Bangsa Inggris di Indonesia
Pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1811. Salah satu kebijakan di bidang ekonomi adalah semua tanah dianggap milik negara. Maka, petani harus membayar pajak sebagai uang sewa.

Masa Penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia
Pada tahun 1595, Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten. Pemerintahannya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602. Tujuan VOC untuk melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. VOC menerapkan politik divide et impera, politik adu domba untuk memecah belah bangsa Indonesia. Pada awal abad ke–19, VOC bangkrut karena korupsi dan terlalu banyak membiayai perang Belanda.

Kedatangan bangsa Belanda bertujuan untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, memupuk kekayaan dan menciptakan kemakmuran bagi rakyat Belanda. Hal itu yang memicu berbagai perlawanan bersenjata terhadap bangsa Belanda oleh rakyat Indonesia

Kerja Paksa dan Tanam Paksa pada Zaman Penjajahan Belanda
Untuk membentuk pertahanan dari serangan Inggris, Herman Willem Daendels memerintahkan pembangunan Jalan Raya dari Anyer (Banten) hingga Panarukan (Jawa Timur). Supaya cepat selesai, ia memerintahkan sistem kerja rodi (kerja paksa tanpa upah) kepada rakyat Indonesia.
Gubernur Jenderal Van den Bosch memerintah rakyat untuk menanam tanaman teh, kopi, tebu, dan tembakau dengan harga yang ditetapkan Belanda. Tujuannya untuk mengisi kas negara yang habis akibat perang.

Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Portugis
1. Perlawanan Kesultanan Ternate
Rakyat Ternate menentang Portugis dipimpin oleh Sultan Hairun (1543-1570) dan Sultan Baabullah bersama rakyatnya berhasil mengusir Portugis
2. Perlawanan Kesultanan Demak
Di bawah pimpinan Pati Unus menyerang Portugis. Dan Fatahillah berhasil mengusir Portugis di Sunda Kelapa.
3. Perlawanan Kesultanan Aceh
Perlawanan terhadap Portugis di pimpin oleh Sultan Iskandar Muda

Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Belanda
1. Perjuangan Rakyat Aceh
Rakyat Aceh menggunakan taktik perang gerilya, yaitu masuk ke hutan-hutan agar tidak mudah ditangkap. Belanda membentuk pasukan antigerilya bernama Marsose dan berhasil menundukkan rakyat Aceh. Teuku Cik Di tiro. Cut Nyak Dhien. Teuku Umar memimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Pada tahun 1873-1904
2. Perjuangan Rakyat Sumatera Barat
Belanda menjalankan politik adu domba terhadap Kaum Adat dan Kaum Padri di daerah Minangkabau pada tahun 1822-1837. Tuanku Imam Bonjol berhasil ditangkap dan diasingkan ke daerah lain. Tuanku Imam Bonjol meninggal di daerah pengasingan di Manado. 
3. Perjuangan Rakyat Jawa
Perang terjadi karena Belanda ingin membangun rel kereta api, memasang patok jalan di atas tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin pada tahun 1825-1830. Dalam memimpin pasukan, Pangeran Diponegoro dibantu oleh Kiai Modjo dan Sentot Prawirodirjo. Berpura-pura berunding dengan Pangeran Diponegoro, Belanda mengasingkan Pangeran Diponegoro dan akhirnya meninggal di Makassar. 


4. Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan
Perlawanan rakyat dibawah pimpinan Pangeran Antasari. Terjadi karena Belanda berusaha menguasai Kerajaan Banjar dengan memonopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan pada tahun 1860.
5. Perjuangan Rakyat Sumatera Utara
Dipimpin Raja Tapanuli, yaitu Sisingamangaraja XII. Belanda di bawah pimpinan Kapten Hans Christoffel menyerang Pak-pak, akibatnya Sisingamangaraja XII gugur. Sekitar tahun 1900
6. Perjuangan Rakyat Maluku
Rakyat Maluku di bawah pimpinan Thomas Matulessy (Pattimura) menyerang Belanda di Benteng Duurstede pada tahun 1817. Namun, akhirnya Pattimura berhasil ditangkap Belanda. 
7.Sultan Agung dari Mataram (1613-1645)
8.Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635)
9.Sultan Hasanuddin dari Sulawesi Selatan (1667)
10. Untung Suropati dan Trunojoyo dari Jawa (1670
11. Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten ( 1684)
12. Sultan Badaruddin dari Palembang (1817)
13. I Gusti Ketut Jelantik dari Bali (1850)
14. Anak Agung Made dari Lombok (1895)

Peristiwa Sejarah Pada Masa Awal Pergerakan Nasional
Organisasi Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan senjata tetapi dengan organisasi yang bergerak dibidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik
BUDI UTOMO (1908)
Didirikan oleh Sutomo dan yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo
SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) oleh Haji Samanhudi
MUHAMMADIYAH (1912) oleh KH. Ahmad Dahlan
INDISCHE PARTIJ (1912) oleh Douwes Dekker (dr. Danudirja Setiabudi), Ki Hajar Dewantara, dan dr. Cipto Mangunkusumo 
TAMAN SISWA (1922) oleh Ki Hajar Dewantara
PERHIMPUNAN INDONESIA (1922) oleh Mohammad Hatta

PERISTIWA SUMPAH PEMUDA
Kongres Pemuda I tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. 
Kongres Pemuda II tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta menghasilkan sumpah pemuda. 
Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Masa Penjajahan Jepang di Indonesia
Setelah Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Penjajahan itu berakhir setelah Belanda menyerah pada serangan Jepang melalui Perjanjian Linggarjati pada tanggal 8 Maret 1942. Belanda menyerahkan wilayah jajahan Indonesia tanpa syarat kepada Jepang.
Jepang menarik simpati rakyat Indonesia dengan cara :
- Mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih.
- Mengizinkan rakyat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
- Memperbolehkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
Dengan alasannya:
- Jepang ingin menguasai kekayaan alam di Indonesia.
- Rakyat Indonesia dapat membantu Jepang dalam melawan Sekutu.

BENTUK PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
- Merampas seluruh hasil bumi indonesia.
- Memerintahkan melakukan kerja paksa (romusha).
- Mengirim rakyat Indonesia ke luar negeri sebagai tenaga kerja perkebunan. 

ORGANISASI BENTUKAN JEPANG DI INDONESIA
Gerakan Tiga A ketuanya Syamsuddin
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH. Mas Masnyur
Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Jawa)
Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
PETA (Pembela Tanah Air ) Di bentuk atas usul Gatot Mangkupraja kepada Letjen Kumalaci Horada

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP JEPANG
Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng yang dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil pada tahun 1942.
Perlawanan rakyat Tasikmalaya dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa pada tahun 1944.
Perlawanan tentara PETA di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi pada tahun 1945.

Persiapan Kemerdekaan Indonesia 
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosokai
Berdiri pada tanggal: 1 Maret 1945
Tujuan: mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam membentuk negara Indonesia merdeka
Ketua: Radjiman Widyodiningrat
Sidang pertama pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Tiga tokoh yang mengusulkan rancangan dasar negara: Moh, Yamin, Soepomo, dan Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila, lima dasar yang diusulkan Soekarno adalah :
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau kemanusian
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sidang BPUPKI kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945. 
Sidang ini menghasilkan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia merdeka.

PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai
Berdiri pada tanggal: 7 Agustus 1945
Tugas: menetapkan dan mengesahkan rancangan dasar negara yang telah dibuat oleh BPUPKI 
Ketua: Soekarno 

Peristiwa Rengasdengklok
Setelah para pemuda mendengar kabar tentang kekalahan Jepang terhadap pihak sekutu. Pada tanggal 16 Agustus 1945 keinginan para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia namun ditentang oleh golongan tua.
Akhirnya Soekarno dan Mohammad Hatta di bawa ke Rengasdengklok agar jauh dari pengaruh Jepang, sehingga mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin.


Penyusunan Naskah Proklamasi
Setelah berdiskusi di Rengasdengklok, Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa kembali ke Jakarta, tepatnya di rumah Laksamana Maeda yang kini dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Soekarno memimpin rapat PPKI untuk menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Naskah proklamasi kemudian ditulis tangan oleh Soekarno, selanjutnya, naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik.  Pembacaan proklamasi dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.30. Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno didampingi oleh Mohammad Hatta

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pada tanggal 15-19 Oktober 1945 terjadi pertempuran di Simpang Lima (Tugu Muda) antara pasukan TKR melawan tentara Jepang.

Pertempuran Bandung Lautan Api.
Pada tanggal 23 Maret 1946 kota Bandung dibakar oleh masyarakat setempat agar tentara inggris dan Belanda tidak dapat menggunakan Kota Bandung

Pertempuran Ambarawa
Kolonel Soedirman menggantikan tugas Letkol Isdiman yang telah gugur memimpin pasukan TKR pada tanggal 12–15 Desember 1945.

Pertempuran 10 November di Surabaya
Rakyat Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo bertekad untuk mempertahankan Kota Surabaya sampai titik darah penghabisan.

Perjanjian Linggarjati
Hasil Perundingan Linggarjati pada 25 Maret 1947: 
  1. Belanda hanya mengakui wilayah Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.
  2. Republik Indonesia bersama Belanda bekerja sama membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
  3. Bersama-sama membentuk Uni Indonesia Belanda dangan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Agresi Militer Belanda I
Belanda melanggar hasil Perundingan Linggarjati, lalu menyerang wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera secara mendadak dan besar-besaran. Tetapi rakyat Indonesia dengan gagah berani melawan tentara Belanda

Perjanjian Renville
PBB mengusulkan untuk dibentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan Australia, Belgia, dan Amerika Serikat untuk menghentikan sengketa antara Indonesia dan Belanda. 
  1. Belanda hanya mengakui wilayah Indonesia yang meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian Jawa Barat dan Sumatera.
  2. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai dengan terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
  3. Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS.
  4. Tentara RI yang berada di daerah kekuasaan Belanda harus ditarik ke daerah Republik Indonesia
Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Militer II ke ibu kota Republik Indonesia saat itu, yaitu Yogyakarta. Akibatnya, Presiden Soekarno ditangkap Belanda. Pada 1 Maret 1949, Indonesia yang dipimpin oleh Letkol. Soeharto menyerang Yogyakarta dan akhirnya berhasil mengusir Belanda dari Yogyakarta.

PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Perjanjian Roem-Royen
  1. Penghentian tembak-menembak (gencatan senjata) antara Indonesia dan Belanda.
  2. Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta.
  3. Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan Belanda.
  4. Segera mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
Konferensi Meja Bundar
Dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949 di Den Haag, hasilnya :
  1. Dibentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949.
  2. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda.
  3. Irian Barat akan diserahkan kepada RIS setahun setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda.

Pengakuan Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan pada 27 Desember 1949 dilakukan di Belanda dan Jakarta.
Mohammad Hatta dan Ratu Juliana saat pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Amsterdam, Belanda.

KEGIATAN MENGISI KEMERDEKAAN INDONESIA
Kegiatan mengisi kemerdekaan negara indonesia dengan cara menghargai jasa para pahlawan indonesia, yaitu :
  1. Mendoakan para pahlawan saat mengheningkan cipta.
  2. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
  3. Rajin belajar dan berprestasi sehingga membanggakan bagi bangsa dan negara.
  4. Menerapkan sikap-sikap keteladanan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Memelihara persatuan dan kesatuan dalam keluarga, teman, dan masyarakat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel